Senin, 06 November 2017

Batu Prasmanan

Cerdas Cermat Tema Indonesian Culture

Teacher's Diary
Mati Ketawa ala Anak Sekolah Alam

BATU PRASMANAN
Banyak yang terjadi di ruang kelas. Dari isak tangis hingga gelak tawa. Nah, tawa inilah yang bikin guru awet muda.

Belum lama, kelas 5A belajar sejarah nusantara. Materinya peninggalan kebudayaan Hindu, Budha, dan Islam. Dengan berbekal buku ensiklopedia, saya menyampaikannya dengan metode dongeng. Bercerita panjang lebar. Dari kerajaan Kutai, sriwijaya, mataram kuno, singosari, majapahit, hingga kesultanan Demak dan Mataram Islam. Tapi feeling saya mengatakan paling banyak 50% yang nyangkut dibenak mereka. Ya, karena kan cuma mendengar saja.

Karena itu, untuk memastikan materinya sampai. Setelah cerita selesai, saya membagi kelas menjadi beberapa grup, bermain cerdas cermat tematik sejarah nusantara. Wah, ternyata seru. Silih berganti anak-anak berebut menjawab pertanyaan. Betul-betul kompetitif.

Tibalah saat pertanyaan rebutan. Dan pada pertanyaan kesekian, saya bertanya,"apa buktinya Kutai adalah kerajaan tertua di Indonesia?"

Seorang anak sigap mengangkat jari. "Ya, regu B, apa jawabannya?" Tanya saya. "E...e...itu pak..batu pras...pras...prasmanan. ya itu batu prasmanan" jawab si anak pe-de.

 Ha? Wkwkwk... Sontak kelas tertawa. Saya menunduk menahan tawa..tapi gagal ...tertawa juga akhirnya. "O..gitu ya... Berarti mungkin pas mantenan dulunya itu ya...ada prasmanannya", komentar saya. Kelas tambah geerr lagi. Si anak yang menjawab senyum-senyum dikulum.

Tahukah teman, batu apa sebenarnya yang dimaksud murid saya itu?

0 komentar:

Posting Komentar