Jumat, 30 November 2012

Belajar Orasi "Save Palestine!" di Kelas Public Speaking

Kolaborasi Kelas Talenta Public Speaking dan Kelas Talenta Musikal

Usai sudah satu babak. Pembelajaran kelas talenta Public Speaking kelas 4 SD semester 1 di Sekolah Alam Ar-Ridho berakhir sudah. Sebagai pamungkas, bersama kelas talenta Musikal, kami bersama-sama memilih tempat di taman depan sekolah. Kelas Musikal menampilkan 4 lagu hasil latihannya. Sementara, kelas Public Speaking menampilkan orasi bertema "Save Palestine!"

Sessi pertama, tampil Ilham, yang berapi-api mengutip pernyataan Presiden Soekarno, "Selama Palestina belum menemukan kemerdekaannya, maka selama itu pula Indonesia berdiri melawan kekejian bangsa Israel terhadap Palestina!", kurang lebih begitu. Ilham nampak benar-benar telah mempersiapkan orasinya. Menurutnya, ia sempat searching di internet mencari bahan orasi. Selain Ilham, siswa yang juga menyiapkan naskah adalah Qori dan Syifa. Qori dan Syifa bahkan sempat membuat topi dan bendera Palestina. Keempat rekan lainnya on the spot, menulis saat itu juga, untuk kemudian berorasi bergiliran. Alhasil, sebagai pendamping mereka saya cukup puas terhadap progress mereka, terutama jika dibandingkan saat hari pertama kelas Public Speaking dijalankan. 

Di pertemuan sebelumnya, saat rencana orasi ini diumumkan, seperti biasanya, mereka langsung bertanya, "Orasi itu apa pak?". Sesederhana mungkin saya menjawab, "Orasi itu mirip pidato, bedanya orasi biasanya disampaikan dengan semangat dan berapi-api. Tujuannya, mempengaruhi orang lain agar sepakat dengan apa yang kita sampaikan". Dan seperti biasa lagi, mereka manggut-manggut. ^_^

Ada beberapa hal penting yang mereka dapatkan selama Public Speaking. Pertama, menjadi berani tampil di muka umum, dilhat oleh mata banyak orang. Kedua, kalimat mereka menjadi lebih tertata. Ketiga, mereka jadi menguasai materi sesuai tema atau bahan yang sedang dipelajari. Karena untuk bisa bicara, mereka harus memahami terlebih dahulu apa yang hendak mereka bicarakan. Dalam konteks Palestina,mereka jadi mengerti ada saudara mereka di penjuru dunia yang berbeda sedang membutuhkan dukungan dan moral untuk menjadi bangsa yang merdeka.

Di dekat mereka, suara petikan gitar Pak Dipo, guru kelas Musikal, dan pukulan tifa, balera, dan ember, juga pianika terus mengalun, seolah memberi latar belakang atau backsound saat mereka berorasi. Akhir dari kelas talent hari ini adalah menyanyikan bersama lagu jingle baru sekolah karya Pak Dipo dan Pak Doni (Double Dee). Yang terakhir ini akan diulas di posting berikutnya.

Ilham

Qori


Syifa

Dilla

Fanya

Selfa

Hasna

0 komentar:

Posting Komentar